Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
baca dan nikmati perjalanan kali ini.

Followers

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

fatal

ditemani kopi hangat dan setangkup roti bakar, dia menyendiri di pojok ruangan. tempat favoritnya. sofa yang empuk, lampu temaram dan suasana yang sepi. tepat untuk acara renung merenung, batinnya. oke, dia memulai membuat list. yang pertama terpikir adalah kebenciannya pada pekerjaan barunya. membuatnya merasa seperti tercekik setiap hari, bahkan tidak berhenti hingga dia tertidur karena kelelahan. kemudian adalah keinginannya untuk keluar dari pekerjaan tersebut. tapi tidak mungkin mengingat daftar job list yang belum ia selesaikan, meskipun sebenarnya ia sudah sangat malas dan sebal untuk menyelesaikannya. lalu ia teringat pada kehidupannya yang secara finansial kurang menyenangkan. jelas, ia harus berbagi uang dengan adikadiknya. adiknya masih ada empat, dan kakak-kakaknya terlalu sibuk dengan dirinya sendiri hingga lupa bahwa sebenarnya ia masih punya banyak adik untuk ia hidupi. dan ia mencoba untuk tidak mengingat kedua orangtuanya. lalu tiba-tiba semuanya  menghambur begitu saja. mimpi, uang, keluarga, sekolah, Rakka, tuntutan, masa depan. gelap.

kopinya hampir tandas, rotinya sudah sedari tadi memenuhi lambungnya. jika sudah selesai, biasanya ritual ini akan diakhiri dengan menghela nafas panjang dan menangis.

dia kalut, cemas, bingung, dan terlalu banyak pertimbangan. bukan sekali dua ini dia terpekur melihat kehidupannya dari jarak dekat. dia sering melakukannya, cukup sering. hanya pemicunya saja yang berbeda-beda. kadang soal uang, kadang tentang mimpi. sekali waktu soal Rakka, rencana pernikahan mereka, keluarga Rakka, keluarganya. atau kadang semuanya menghambur begitu saja ke dalam pikirannya, just like now.

lalu pertanyaan tentang diri sendiri terasa lebih menusuk dan terlalu menunggu jawaban segera. jauh lebih mendesak dibandingkan soal uang. baginya uang bukanlah tujuan. uang hanyalah alat tukar. alat tukar untuk kebebasan, harga diri, cinta, prestise maupun kehidupan itu sendiri. ia berfikir tentang banyak hal, selalu seperti itu. kesalahannya cuma satu: ia tak pernah melangkah.

dan itu fatal.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

komennya yah