Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
baca dan nikmati perjalanan kali ini.

Followers

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

mari pulang

kita selalu bertemu dalam ruang yang sempit.
yang hanya mungkin untuk aku dan dirimu saja.

kali ini kau mengenakan kaus warna favoritmu: putih.
meski favorit, baru kali ini aku melihatmu memakainya.
rasanya janggal.
seperti memadukan dua hal yang bertabrakan.

kita berbicara empat mata,
berawal dengan pertanyaan tentang cuaca.
aku masih ingat, waktu itu warnaku biru, nyaris kelabu.
dan kau merona dengan merahmu.

lalu pembicaraan kita menderas bagai hujan.
tentu saja disertai petir, guntur dan pelangi sebagai pelengkap.
dan kita, sayangnya, tak bisa menghentikannya.

aku pun masih ingat raut wajahmu itu.
membosankan, kataku.
matamu sendu, bibirmu kau biarkan begitu adanya tanpa usaha menarik-narik kekanan ataupun kekiri.
alismu bertautan dengan garis tengah sebagai pusat, dan mataku kau jadikan pusat tatap tajam matamu.

sampai akhirnya kita berbicara tentang sesuatu yang paling kita hindari.
apalagi kalau bukan perpisahan.
perpisahan yang sudah sama-sama kita persiapkan.
jam sudah berdentang duabelas kali, dan kita harus berpisah.
menarik bukan?
seperti kisah cinderella saja.
sayangnya, kau bukan pangeran dan aku bukanlah si upik abu yang beruntung.

aku bercerita panjang lebar dan kau mendengarkan.
kau bercerita hingga dalam, dan aku mendengarkan.
inilah sebuah penghabisan.
tapi pertanyaan kita kali ini, hanya bisa dijawab oleh diri kita sendiri.
***

kau diam,
tetap setia dengan wajah membosankan yang terus kau perlihatkan padaku.
aku pun memilih bungkam,
melihatmu membuatku muak dan mana sudi aku memulai pembicaraan.

ah, sudah terlalu lama kita saling berbohong,
ada pembicaraan yang sama-sama kita mengerti tanpa harus bertukar arti.
***

yah, akhirnya kuarahkan anak panah ke ujung paling kanan.
mencari tanda silang, lalu kutekan.
wajahmu yang membosankan itu hilang.
sudah waktunya masing-masing dari kita pulang.
***

tigapuluh, empat, nolsepuluh
purwokerto-

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 komentar:

suhairi anwar mengatakan...

dalam nih sis kayaknya.
postingnya yang sering dong sis...

haniemaria mengatakan...

hohohoo.
pengennya si gitu.
tapi apa daya, maklum, masih pemula..
:D

btw, makasiya komennya..
>__<

ade mengatakan...

good idea, han!
seakan kau memang sedang bersitatap dan berbicara dengannya.
hehe. tulisanmu sebuah perumpamaan kan?
atau aku yang salah sangka? :D

haniemaria mengatakan...

nah, tulisanku emang yahud.
sampe sampe mbak pemred aja ketipu.

hakhakk
:D

ade mengatakan...

hwe. aku gak ketipu. kamu yang salah sangka atas smiley-ku. hekekekek. jangan tafsirkan segala sesuatu. hahahah

haniemaria mengatakan...

hahahahahahaa..

Anonim mengatakan...

NICE!! cara kamu menyelesaikannya dengan satu tombol silang di ujung kanan atas, briliant.

menghabisi pengembaraan pembaca seketika, tak kusangka kesan yg begitu dalam lahir dari ruang yang amat sempit

b^^d

haniemaria mengatakan...

tentu saja. hatihati, sesuatu yang tanpa ruang barangkali punya senjata yang lebih menikam.

hekekekekekeek..

Anonim mengatakan...

sesuatu yg tanpa ruang adalah ABSURDITAS.
jadi, lupakan saja :P

haniemaria mengatakan...

definitely right!
hahahahahh..

Posting Komentar

komennya yah