Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
baca dan nikmati perjalanan kali ini.

Followers

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

antara aku, kamu dan gelas susu

- bagiku, kau adalah guru. bahkan mungkin, tanpa kau sadari. gerakmu, katamu, selalu aku kagumi.

+ selalu tepat. itulah dirimu untukku. aku tak pandai berkata-kata dan membual. kau selalu bisa membuat kalimat-kalimat yang bersayap dan mendayu-dayu. di setiap ujungnya, jarimu selalu punya sihir.

- berbincang denganmu membuatku selalu merasa bodoh. aku tak pernah bisa mengerti, bagaimana kau bisa memasukkan memori yang begitu banyak, kompleks sekaligus teratur kedalam kepalamu. mengikuti alurmu, aku terengah-engah.

+ tentangku, aku tau kau banyak bersembunyi. seharusnya aku tak perlu selalu bertanya padamu yang selalu enggan menjawab. seharusnya kau lebih banyak berbicara dengan mulutmu, bukan dengan jarimu, apalagi mata. aku benci menebak-nebak. aku ingin sebuah bentuk, bukan hanya satu dua puzzle yang harus kususun sendiri. karena itu aku harus bertanya pada yang lain, tentangmu.

- aku bisa banyak bertanya tentang diriku, padamu. kau tau terlalu banyak, melebihi diriku sendiri. aku benci dengan proposal yang kamu ajukan, untuk aku-yang-baru. apalagi jika hanya untuk membuatmu merasa nyaman. memahami ternyata tidak berbanding lurus dengan mengetahui.

+ lebih baik aku diam. kau semakin jauh, meski kuantitas pertemuan kita tak berkurang. aku ingin sejajar denganmu, tidak diatas, tidak dibawah. dimatamu, aku selalu salah.

***
mendekati hari yang ke seribu sembilan ratus, sejak kita bisa saling menyapa. tidak ada yang sanggup untuk berbalik dan pergi, dan kita semakin menambah deretan jumlah hari yang kita lalui bersama. kita bersama, dan tetap tidak bisa berhenti saling menyakiti.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

3 komentar:

Anonim mengatakan...

"di setiap ujungnya, jarimu selalu punya sihir."

aku suka kalimat ini, kamu tidak kalah bersayap dg tokoh dalam tulisanmu ^_^

genre apa ini? persetan bagiku, itu tak penting. kata-katamu mengalir, siap untuk dinikmati, jauh lebih nyaman dibanding meributkan jenis tulisan apa yg kamu terapkan.

haniemaria mengatakan...

wahh, aku belum siap menerima pujian kayak gitu.
simpan dulu yaa. kasihnya ntar kalo aku dah nerbitin buku. hahahahaa..

terimakasiih yaa >__<

Anonim mengatakan...

sak..sak.mu lah.

Posting Komentar

komennya yah