Belajar memang dari mana saja dan dari siapa saja. Kali ini, aku belajar dari adik kecilku, seseorang yang selama ini aku cekoki bermacam-macam hal.
Aku sudah pernah bercerita tentang adik bungsuku?
Baiklah, kuceritakan lagi ya. Hehehe.
Hari ini dia berusia 7 tahun 2 bulan 4 hari. Dia dilahirkan ketika aku berusia 17 tahun. Kebayang kan, jauhnya? Sekolah yang dimasukinya kini, membuatnya bersiap setiap jam 06.45 pagi, dan sampai dirumah jam 14.00. Untuk ukuran anak berumur 7 tahun, dia termasuk jangkung, kurus. Makin mantaf dengan gigi depan yang ompong dua duanya.
Kalau sudah bercerita, orang yang mendengarkan, gak boleh nyambi ngapa-ngapain, lalu dia akan bercerita dengan sangat antusias, disertai tangan yang bergerak-gerak, mata berbinar dan suara keras [kok kayak nulis deksripsi diriku sendiri, sih?].
Dan kemarin, dia bercerita tentang apa yang dia alami di sekolahnya. Begini katanya, si ustadz [panggilan untuk gurunya di sekolah] bertanya kepada setiap anak, “Ayo sebutkan cita-cita kalian..”. Tiba pada gilirannya, si ustadz pun bertanya, “Hawwin kalau udah gede mau jadi apa?”. Dan dia pun menjawab dengan bangga, “Sopir truk!”.
Sopir truk itu cita-citanya dari duluu banget, dari pertama dia tau benda bernama truk. Agaknya sikecil Hawwin terinspirasi punya cita-cita nyleneh dari kakaknya yang kini sedang puber remaja; cita-citanya dulu ingin jadi pintu. Ahahaaa.
Aku senang adikku sudah belajar berani mengakui dirinya [cita-citanya], didepan teman-temannya. Apalagi itu bukan profesi yang lazim diidam-idamkan. Aihh, kerennya adikku!
si ompong yang keren
19.11.10 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
komennya yah