Diberdayakan oleh Blogger.
Foto saya
baca dan nikmati perjalanan kali ini.

Followers

Recent Posts

Download

Blogger Tricks

Blogger Themes

RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

adek jajan

hai!

postinganku kali ini family edition. hehe. jadi, aku pengen bercerita tentang adikku.

yang kumaksud disini, adik bungsuku yang masih duduk si bangku TK, menuju SD dalam beberapa bulan kedepan.
ia lahir sewaktu aku kelas dua SMA. kondisi yang mengharuskan aku menuntut ilmu jauh di luar kota, membuatku harus kost. semenjak SMA. praktis aku jarang dirumah. paling banter satu kali tiap minggu kusempatkan pulang. apes-apesnya ya sebulan sekali.

namun kali ini, aku berkesempatan tinggal dirumah dalam waktu lama. salah satu anggota keluarga, sakit, lumayan parah, mengingat ia termasuk dalam golongan pasien bedrest.
karena itulah, sepatutnya, aku tinggal dirumah. apalagi tak ada yang menghalangiku untuk tetap tinggal di rumah keduaku, di Purwokerto sana. yahh, beginilah kalau jadi mahasiswa semester banyak yang tugas akhirnya tak juga selesai.

sebulan dirumah, semakin membantuku memahami sifat, kebiasaan dan karakter keluarga dirumah. yang secara kasat mata paling gampang di titeni itu kebiasaan adik bungsuku. meski nantinya, aku menyadari bahwa sebetulnya justru dia yang paling susah dipahami.

ini soal adikku yang doyan banget berjajan ria.
sebagaimana anak umur 7 tahun lainnya, masa itu merupakan masa bermain. yang juga meliputi masa 'jajan sebanyak-banyaknya'.
setiap kali berangkat sekolah, ia mendapat uang saku Rp 1000. pulangnya, uang itu telah raib. berganti jajanan seperti batagor, atau mainan berharga murah. selalu.
ia pulang pukul 10.00, berganti pakaian sebelum melesat hilang bersama sekawanannya.
nah, biasanya pukul 11.00, ia akan pulang, memasuki rumah dengan berlari, napas terengah-engah, dan meminta uang untuk kembali jajan.

jika sudah seperti itu, aku akan menasehatinya habis-habisan tentang buruknya jajan, ttg kebersihan jajan, dan bla bla bla. yang aku yakin, tak didengarnya dengan baik. sebab ia, bersikap tak peduli, lalu mutung karna gak kukasih uang.

nah, itu kalo aku ada dirumah. kalo aku gak ada? mbak yang dirumah, pasti bakal ngasih karena gak tega, dan rasa sayangnya dia ke adikku. huhu, rasa sayang yang sayangnya, salah penempatan.

huh, aku cuma membayangkan
barusan, ia berpolah sperti biasanya. intriknya kali ini, dia mau menukar jajan yang sudah dibelinya, dengan uang Rp 500. meski sebenarnya gak tega, tetap kutolak permintaannya.
akhirnya dia ke ruang depan, dimana ada Bude-Budeku sdg berbincang. entah apa yang dia katakan, dia pergi bermain, melewatiku sambil tersenyum simpul.

lalu aku mengeluhkan hobi jajannya itu. kata mbak yang ada dirumahku, "dia kan suka beli jajan, trus dibagi-bagiin ke temen-temennya, mbak"

waduhh, aku jadi bingung. gimana cara bikin dia jera jajan, tanpa harus bikin dia jadi pelit?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

bad-mood

selalu seperti ini.
beberapa saat setelah membaca sebuah tulisan, maka hasrat menulisku meluap-luap.
teringat akan blog-ku yang sudah mati suri.
teringat pada list-list menulisku yang belum terpenuhi.

lalu, seperti biasa, aku akan memutar musik pengantar menulis, dan mulai membuka notepad.
dan musik jazz akan mengalun pelan.
seirama dengan ketukan jariku di keyboard.

tapi jangan salah, setelah beberapa tulisan kuhasilkan, biasanya akan muncul rasa malas.
dan merasa sudah menunaikan tugas-tugasku.
maka aku tak ubahnya seperti kerupuk. semangat yang kupunya hanyalah semangat kerupuk.
disiram malas, langsung mimpes.

kemudian rasa bersalah akan timbul, timbul tenggelam.
tenggelam oleh setumpuk kegiatan lain.
kadang, kesibukan lain membuatku memaafkan diriku sendiri yang malas dan lalai.

bagiku, tak ada bagusnya mengerjakan sesuatu yang dipaksakan.
dan jadilah, list-listku masih banyak yang belum kucoret, atau kutandai centang.

begitulah susahnya, kalau terlalu menggantungkan diri pada mood.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS