Pikiran itu muncul setelah dua tulisanku kacau balau. Iya, kacau balau dalam arti yang sebenarnya. Sudut pandang yang tidak semestinya, alur yang tidak mengalir. Yang paling parah, melenceng dari tujuan tulisan itu sendiri. Diksi apalagi yang pantas, untuk tulisan yang mengalami editing dari segi sudut pandang?
Padahal, kupikir, itu bukan tulisan yang susah-susah amat. Yah, fakta itu membuat kepercayaan diriku menurun. Kemampuan menulisku turun. Mungkin tidak drastis, tapi aku tau aku pernah menulis lebih baik dari ini. Melewati proses editing yang berulang kali, dan melampaui banyak batas deadline. Disaat aku sangat membutuhkan tulisan ini untuk aktualisasi diri.
Aku khawatir tulisanku diterima karena kasihan, bukan karena memang layak.
Poor me..
Tapi aku ingin maju, jadi aku terima proses ini. Biar aku suntuk, aku mau tulisan ini selesai. Layak tampil, setidaknya. Satu simpul yang terlihat adalah, sepertinya aku meremehkan pekerjaan ini.
See?
(karena dipandang)Sepele lalu menjadi rumit.
ternyata aku tidak bisa menulis
14.6.11 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
komennya yah